GENZIRO.ID, Gen Z Style – Thrifting kini menjadi bagian dari identitas Gen Z yang ingin tampil fashionable tanpa harus menguras isi dompet.
Berdasarkan laporan ThredUp 2025, sebanyak 58 persen Gen Z memilih pakaian thrift karena harganya terjangkau, sementara 42 persen lainnya mempertimbangkan aspek keberlanjutan.
Aktivitas berburu pakaian bekas ini tidak hanya murah, tetapi juga memberi sensasi menemukan item unik yang jarang dimiliki orang lain.
Rahasianya adalah datang lebih pagi agar bisa mendapatkan stok terbaik yang biasanya cepat habis, terutama untuk kategori jaket varsity, crewneck, atau windbreaker.
Genzers yang sudah berpengalaman juga terbiasa memeriksa detail kecil seperti jahitan, label, barcode, dan tekstur bahan untuk membedakan mana barang autentik dan mana yang palsu.
Sebelum memulai perjalanan thrifting, mereka biasanya membuat daftar kebutuhan agar tidak impulsif ketika melihat banyak barang menarik.
Negosiasi harga tetap menjadi budaya, dan tawar-menawar secara sopan seringkali berhasil menurunkan harga 10–20 persen.
Setelah barang dibeli, proses mencuci dan mensterilkan pakaian jadi langkah wajib.
CDC bahkan mencatat sekitar 80 persen pakaian bekas mengandung bakteri ringan atau jamur sehingga proses pembersihan harus maksimal.
Dari sisi styling, Gen Z senang memadukan pakaian thrift dengan gaya vintage seperti flannel dan denim, gaya Y2K dengan crop top dan shoulder bag, serta clean fit dengan crewneck earth tone.
Dengan budget Rp50–150 ribu per item, thrifting tetap jadi cara paling efisien untuk tampil keren setiap hari.





